Bathin Galang, Jadikan Kawasan Sake Due Desa Bokor, Sebagai Kawasan Konservasi Ekowisata

DSC_0641
Kawasan Mangrove Sake Due

Sebagai Sanggar yang bergerak dibidang pengembangan Budaya dan wisata Desa Bokor, Sanggar Bathin Galang Desa Bokor akan jadikan kawasan sake due hulu sungai bokor sebagai kawasan ekowisata manggrove, hal ini menyangkut dengan penghidupan masyarakat Desa Bokor yang semulanya sebagai penebang bakau akan kita arahkan menjadi pelaku wisata, baik mereka sebagai guide(pemandu wisata) maupun sebagai pembudi daya perikanan sebagai bagian dari kebutuhan jika planing tersebut bisa dijalankan, mudah-mudahan perencanaan yang kita buat bersama teman teman di bathin galang bisa disetujui oleh pihak yang telah kami ajukan proposal.

DSC_0629
kawasan mangrove sake due

Kawasan sake Due hulu sungai bokor sangat cocok sekali dijadikan Pilot Project Konservasi ekowisata mangrove, selain lebatnya hutan mangrove, dan disini juga akan kami jadikan kawasan objek wisata mangrove berupa jalan titian, menara pantau, Homestay di tepian sungai,Flying Fox, Restoran terapung dan pusat study mangrove di kabupaten kepulauan Meranti, karena Desa bokor merupakan kawasan mangrove terbesar di kabupaten Kepulauan Meranti dengan memiliki lebih kurang 320 Ha hamparan mangrove, jika memang ini berhasil ini akan berpengaruh dengan perekonomian masyarakat Desa Bokor dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan untuk berlibur maupun  sengaja datang ke Desa Wisata Budaya Bokor.

250520132492
Tim Penelitian Fakultas Perikanan Universitas Riau beberapa waktu lalu di hulu sungai bokor

Kita juga sudah berkonsultasi dengan Kepala Desa Bokor H.Aminullah,S.Ag,SH,Msi agar kawasan Sake Due dijadikan kawasan ekowisata yang menarik dijadikan sumber perkeonomian masyarakat Desa Wisata Bokor yang dikelola oleh Sanggar Bathin Galang.

 

Tinggalkan komentar